Rabu, 12 Agustus 2009

Bandara, Image Daerah

Bandara, Menentukan Image Daerah

Palembang:

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Budaya dan Pariwisata (Dirjen Depbudpar) Sapta munandar menuturkan, bandara merupakan salah satu image suatu daerah.

Kalau kondisi bandara itu sangat nyaman, pasti semua orang yang mendarat di sana, pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut.

“Semua orang yang datang pasti membicarakan kenyamanan,keamanan ketika berada di bandara. Tetapi yang lebih penting, semua pelayanan di bandara tersebut harus serba cepat,dalam arti akurasinya harus berjalan,” jelasnya saat menjadi pembicara pada seminar sehari ”Kualitas Layanan di Bandara”di Hotel Horizon,Palembang, Selasa, 11/8).

Dia mencontohkan, bandara di Malaysia,Singapura,Beijing termasuk dalam kategori bandara yang cepat dan akurat ketika memberikan pelayanan pada pengguna jasanya.

“Sekarang yang mendesak harus ditingkatkan, selebihnya kita juga perlu mendidik masyarakat soal kenyamanan,kebersihan, servis dan lainnya, termasuk pengadaan sarana internet dan info tentang seluruh hotel di daerah tersebut,” ujarnya dalam seminar yang dimoderatori Syarifudin, Wapimred Sinar Harapan.

Sumatera Selatan (Sumsel), menurut Sapta, termasuk salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata yang besar untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman). Bahkan, untuk wisata sejarah, potensi Sungai Musi yang dinilai paling maju tetap saja harus ditingkatkan, termasuk aneka ragam adat istiadat dan kuliner.

General Manajer Angkasa Pura II SMBII Palembang Yon Sugiono menambahkan, saat ini yang perlu mereka lakukan adalah mematuhi segala aturan yang mengacu pada aturan baku penerbangan internasional.

Sebab, pihak Dirjen Perhub Udara sendiri akan mengaudit pelayanan bandara pada setiap tahunnya, termasuk apakah SMB II sudah melakukanapayangmenjadiaturan yang telah ditetapkan atau belum. “Aturan komprehensif yang diberlakukan Dirjen untuk bandara itulah yang kami terapkan saat ini.

Ya kalau soal pelayanan penerbangan, semua bisa lihat bagaimana keselamatan penerbangan di SMB II yang terus meningkat,” promosinya.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Harry Bakti Singayuda Gumay menilai pelayanan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang memang sudah bagus, kendati masih ada sejumlah aspek yang masih harus ditingkatkan.
Menurut dia, masih banyak hal yang harus dimaksimalkan agar pelayanan bandara di mata bisnis pariwisata bisa lebih dikenal wisatawan. Sebab, untuk menyiapkan bandara sebagai gerbang utama wisatawan, perlu dukungan fasilitas antara kewajiban pengelola dan kebutuhan pengguna jasa.

“Biasanya orang yang komplain ketika berada di bandara hanya karena mereka kurang merasakan kenyamanan. Fasilitas bandara sendiri memang masih banyak kekurangan,” jelasnya

Selain mengoptimalkan pelayanan, peran operator juga sebaiknya berjalan sesuai aturan yang berlaku, seperti pada Undang-undang (UU) No 29,membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), dan menyosialisasikan UU Penerbangan yang baru, khususnya pada masyarakat umum. “Moto kami 3S 1C (safety, security, service, and complete), dan itu sudah berjalan di 26 bandara di Indonesia.

Untuk bandara SMB II sudah bagus, tapi ada yang perlu ditingkatkan,” sambungnya.

Dia mengakui,sejauh ini pihaknya belum mengklasifikasikan tiap-tiap bandara berdasarkan fasilitasnya. Namun, pada umumnya bandara harus meningkatkan pelayanan, minimum mengacu pada pelayanan standar. (sir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar